Mahasiswa PPL PPG Batch 4 di SD Negeri Kompleks IKIP 1 Makassar Melakukan Evaluasi Pembelajaran Dengan Aplikasi Plickers



Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Plickers
Dalam dunia pendidikan, kata evaluasi sudah tidak asing lagi kita dengar. Terutama untuk tenaga pendidik yang selalu bergelut langsung dengan kegiatan evaluasi. Dalam dunia pendidikan evaluasi ini sering disebut dengan evaluasi pembelajaran. Dimana tenaga pendidik dituntut untuk melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang mereka berikan kepada peserta didiknya.Meskipun evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan di akhir pembelajaran, namun kegiatan ini di rancang sedemikian rupa dan disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung.

Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengukur atau menilai peserta didik dengan menggunakan alat tes. Apakah pembelajaran yang telah diberikan telah dipahami oleh siswa atau belum. Evaluasi pada umumnya di berikan kepada siswa dengan tekhnik tertulis,Guru membagikan lembaran soal dan siswa menuliskan jawaban mereka, entah itu berupa pilihan ganda, essay maupun uraian.

Namun kali ini berbeda yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa PPL PPG Batch 4 UNM yang berlokasi di SD Negeri IKIP 1 Makassar, kertas dan pulpen tidak terlihat lagi di depan meja siswa. Yang ada hanya sebuah kartu yang bisa digunakan untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. Semua siswa diberikan kartu, kartu itu kelihatannya sama semua namun berbeda dari segi detailnya. Itulah kartu plickers namanya.
Keseruan Siswa Saat Menampilkan Jawabannya Menggunakan Kartu Plickers

Plickers membuat suasana ulangan seru,menyenangkan, santai tapi serius, dan yang paling ditunggu-tunggu ketika guru menscan plickers card mereka kemudian guru bertanya “are you ready ???” siswa menjawab yess!!! Jantung siswa berdebar-debar menunggu guru mengklik menu “answer…..akhirnya muncul nama siswa dengan dua warna, yaitu warna hijau untuk jawaban benar dan warna merah untuk jawaban salah. Inilah yang membuat plickers disenangi siswa bahkan mampu mengalahkan ketenaran facebook. heheheh

Penerapan berbagai aplikasi dapat melancarkan proses pembelajaran, guru dapat mengembangkan inovasi pembelajaran interaktif dan evaluasi belajar berbasis TIK. Menggunakan android dalam kegiatan dan evaluasi pembelajaran bukan hal baru, dan sudah sewajarnya karena siswa sekarang adalah generasi abad 21, generasi digital native atau yang lebih kerennya siswa jaman now. Pengguna digital native menitikberatkan pada anak-anak TK hingga mahasiswa di perguruan tinggi karena mereka setiap harinya aktif menggunakan komputer, laptop, internet, handphone, dan smartphone sehingga tidak mengherankan jika seorang bayi sekalipun menyukai handphone yang diputarkan musik. Dampak teknologi sangat besar terhadap perilaku para digital native karena mampu menerima informasi dengan cepat, ter update dan mampu melakukan pekerjaan lebih dari satu (multi tasks).

Melihat keseruan dan rona bahagia pada wajah siswa adalah kebahagiaan guru dan tentunya hasil ulangan siswa mengalami peningkatan yang signifikan dari ulangan sebelumnya. Siswa tidak butuh ceramah monoton, pembelajaran konvensional harus diubah menjadi pembelajaran aktif, kreatif, menarik dan inovatif.
Saat Guru Memindai Jawaban Siswa Menggunakan Aplikasi Plickers
“Teknologi tidak akan pernah menggantikan guru , tapi guru yang tidak menggunakan teknologi akan tergeser oleh guru yang menggunakan teknologi. Dan terakhir, sebagai pendidik, guru harus mengenalkan kepada siswa cara menggunakan internet dengan cerdas, banyak kebaikan dalam handphone, smartphone yang dapat dieksplore siswa untuk berinovasi dalam belajar.” Demikian disampaikan Syarifuddin, Salah seorang mahasiswa PPG di SD Negeri IKIP 1 Makassar.

Fasilitas yang memadai dari suatu sekolah sangat mendukung penggunaan TIK dalam pembelajaran, dan tak lupa juga kerja sama dengan orang tua siswa harus betul-betul terjalin. Hal inilah yang menjadi dasar pikir penulis dalam mengembangkan pembelajaran berbasis TIK di SD Negeri IKIP 1 Makassar. Fasilitas internet yang memadai dan kerja sama orang tua yang cukup harmonis. Guru pamong pun sangat memberikan motivasi yang positif untuk mahasiswa PPL lebih berkreasi tanpa meninggalkan dari hakikat pembelajaran itu sendiri.

Penulis pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak wali kelas V a , Nazwar Muslan, S.Pd. yang telah memberikan kesempatan untuk memberikan materi di kelasnya dan juga masukan, saran, serta motivasi bagi penulis. 

Syarifuddin
Mahasiswa PPG Batch 4 UNM

Posting Komentar

0 Komentar