Kelas yang Menyenangkan |
Latar Belakang
Sebagai guru seringkali kita mengalami hal yang kurang menyenangkan di kelas. Sementara kita asyik mengajar, murid-murid kita bergantian minta izin keluar dari ruang kelas, baik itu alasan ke kamar kecil atau hanya terlihat melepaskan kondisi penat mereka dalam kelas. Hal tersebut tentunya sangat mengganggu kita yang sedang berkonsentrasi dalam menyampaikan materi pelajaran.
Tak dipungkiri juga, hal tersebut juga sangat mengganggu murid lain yang sedang serius belajar dalam kelas, mereka dengan penuh perhatian terfokus pada instruksi atau penyampaian materi dari guru, tiba-tiba ada murid yang lain membuyarkan konsentrasi mereka. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Hal ini merupakan suatu masalah serius yang perlu ditangani dengan baik.
Ruang kelas merupakan ruang tempat murid melaksanakan aktivitas pembelajaran sehari-hari. Sejatinya ruang kelas menjadi rumah kedua mereka setelah rumah tinggalnya bersama keluarga. Yang harus membuatnya nyaman dan betah tinggal di dalamnya untuk mendapatkan pembelajaran. Ruang kelas yang menyenangkan dapat memberi andil yang cukup besar dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Begitupun sebaliknya, ruang kelas bias saja menjadi penjara bagi murid. Hal tersebut dirasakan oleh murid ketika ruang kelas tidak membuatnya nyaman dalam melakukan aktivitas pembelajaran.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan agar ruang kelas menjadi ruang yang menyenangkan di antaranya, pertama, penataan ventilasi udara yang tepat. Sirkulasi udara merupakan suatu hal yang tidak boleh di anggap sepele. Ruangan yang sesak, tentunya kita tidak betah berada di dalamnya. Butuh asupan oksigen yang cukup untuk membuat siswa lebih nyaman dalam ruangan tersebut. Kedua, penataan tempat duduk. Tempat duduk semestinya di tata sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan kenyamanan posisi antara guru dengan murid. Penataan tempat duduk perlu diperhatikan agar tidak membuat murid jenuh berada dalam kelas. Sesekali guru bisa meminta harapan murid tentang posisi tempat duduk yang mereka inginkan, namun perlu juga diperhatikan dari sisi efektivitas posisi tersebut dalam pembelajaran. Ketiga, Menata sudut kelas, Sudut kelas biasanya digunakan oleh murid sebagai tempat untuk berkreasi ataupun sebagai tempat untuk bersantai di kala istirahat jam pelajaran. Pengelolaan fungsi sudut kelas sangat menentukan keindahan ruang kelas. Sebagai contoh pemanfaatan sudut kelas yang efektif misalnya sebagai pojok baca. Tempat tersebut bisa menjadi sarana melepas penat murid untuk bersantai ria sambil membaca buku sesuai dengan minat baca mereka. Keempat, Pajangan yang menarik. Pernak-pernik dalam kelas sangat mendukung suasana hati bagi murid di kelas. Warna yang lembut dan hiasan yang sesuai karakter atau usia mereka sangat perlu dipertimbangkan. Dinding kelas biasanya dihiasi dengan gambar, tulisan atau hasil karya murid. Semua hal tersebut perlu ditata dengan baik agar dapat memanjakan mata dan membuat betah murid berada di dalam kelas.
Perasaan
Perasaan yang muncul di dalam diri penulis saat melakukan aksi nyata ini adalah merasa sangat antusias karena dapat menfasilitasi murid dalam merancang desain kelas yang akan membuatnya nyaman dalam belajar. Murid terlihat berdiskusi satu sama lain dalam mencetuskan ide mereka untuk menata kelasnya agar lebih terlihat menarik dan dapat membuatnya nyaman belajar dalam kelas. Siswapun terlihat antusias untuk menata kelasnya karena merasa harapan mereka terpenuhi sesuai dengan yang mereka impikan.
Pembelajaran
Pojok Baca |
Artikel ini merupakan cerita dari aksi nyata yang dilakukan penulis setelah merancang program yang dimuat melalui tugas modul 3.3.a.7. Demonstrasi Kontekstual. Program sekolah ini sudah berjalan sedikit demi sedikit. Program ini mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah untuk menyambut tahun ajaran baru dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan penulis dimulai dari meminta murid untuk menuliskan kelas impian mereka. Mendiskusikan dengan temannya untuk membuat usulan desain kelas yang mereka inginkan. Setelah hal tersebut di sepakati, mereka difasilitasi dengan menyediakan bahan-bahan yang mereka butuhkan untuk membuat hiasan atau pernak-pernik dalam kelas agar kelasnya terlihat menarik.
Hambatan yang didapat dari aksi nyata ini adalah, penulis melihat masih ditemukannya beberapa murid yang belum mengusulkan harapan kelas inpiannya. Mereka kelihatan masih bingung dengan instruksi yang diberikan oleh guru.Mereka hanya terlihat membantu teman yang lain bekerja sesuai dengan usulan kelas inpiannya.
Penerapan ke Depan (Future)
Program sekolah ini diharapkan dapat: (1) Menumbuhkan jiwa kreativitas murid dalam merancang suatu program desain ruang pembelajaran; (2) Meningkatkan kemampuan kognitif murid untuk berpikir secara ilmiah; (3) Program ini diharapkan dapat menumbuhkan minat murid untuk berpikir kritis dan semangat gotong royong sesuai tujuan untuk membentuk murid profil pelajar pancasila; (4) Meningkatkan motivasi belajar murid yang tercermin dengan betahnya mereka belajar di kelas.
Penutup
Program sekolah ini berjalan sedikit demi sedikit dan akan terus berkelanjutan agar situasi kelas tidak monoton. Desain ruang kelas yang menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan dapat menjadi spirit bagi murid dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru di kelas.
0 Komentar