Pemetaan Aset Sekolah |
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan sebagai tempat pemberdayaan sumber daya manusia seutuhnya, tentunya mempunyai potensi yang harus dikelola dengan baik. Strategi pengelolaan sumber daya sekolah yang dimaksud adalah menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD). Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sangat memegang peranan penting dalam pemetaan sumber daya yang ada di sekolah dengan menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset. Setelah mengidentifikasi potensi sekolah, Adapun aset sekolah SD Inpres 12/79 Cinennung yang saya temukan adalah : 1. Modal manusia yang terdiri atas: Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik yang berjumlah 11 orang, Tenaga Kependidikan yang berjumlah 1 orang, Tenaga Pendidik memiliki kualifikasi pendidikan terakhir S1 (10orang) dan S2 (1 orang), Murid berjumlah 170 orang,Komite Sekolah, orang tua murid, dan masyarakat sekitar sekolah. 2. Modal Sosial yang terdiri atas: Tata tertib sekolah, Kode etik guru, dan memiliki jiwa gotong royong yang tinggi. 3. Modal Fisik yang terdiri atas dua kelompok utama, yaitu: 👉Bangunan : Ruang Kepala Sekolah,Ruang Guru, Ruang Kelas, Ruang UKS, Ruang Perpustakaan, WC Guru / Siswa, dan Gudang. 👉Infrastruktur atau Sarana dan Prasarana : Drainase, air bersih, tong air, tempat cuci tangan Permanen sebagai Pendukung Protokol Kesehatan di masa pandemi covid-19 saat ini, kursi, meja, papan tulis, lemari/rak buku, komputer, handset komputer, laptop, infokus, layar infokus, sound sistem, jaringan listrik,buku fiksi dan nonfiksi. 4. Modal Lingkungan/Alam yang terdiri atas : Tanah lokasi sekolah,dan udara yang bersih. 5. Modal Finansial yang terdiri atas :Dana BOS,Pengembangan Diri melalui kegiatan Muatan lokal atau prakarya dan kewirausahaan. 6. Modal Politik terdiri atas : Kantor Dinas Pendidikan , Pemerintah Kecamatan, Kepala Desa, Puskesmas Terdekat, Kantor Kepolisian terdekat, Kantor Cabang PLN Terdekat, Ketua Adat setempat. 7. Modal Agama dan Budaya terdiri atas : Warga sekolah semua beragama Islam, Budaya gotong royong masih sangat kental, Budaya Mappatabe (budaya kearifan lokal) Ketujuh aset sekolah di atas merupakan sebuah potensi yang kami miliki dan kuasai saat ini untuk menjadi sebuah kekuatan sekolah yang patut kami banggakan. Selain itu, kami merasa bangga menjadi sebuah sekolah yang memiliki jumlah murid sebanyak 170 orang meski sekolah kami berdekatan. Semua itu tak lepas dari kolaborasi yang baik dari seluruh komunitas aset yang dikuasai oleh sekolah. Adapun keunikan sekolah kami adalah lokasi sekolah yang terletak di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk kota, memiliki udara yang bersih jauh dari pencemaran. Begitu pula dengan kondisi masyarakat disekitar sekolah yang masih kental dengan budaya gotong royong dan rasa peduli dengan usaha pengembangan sekolah. Kekuatan lain dari aset sekolah kami adalah kerjasama dan kekompakkan untuk selalu mengembangkan sekolah. Adapun usaha yang telah dilakukan oleh pihak sekolah agar lebih baik dari sekolah lainnya adalah melakukan komunikasi yang efektif dengan tokoh masyarakat, orang tua murid, pemerintah setempat dalam rangka perkembangan kemajuan sekolah. |
0 Komentar