PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR MURID YANG BERAGAM

Pembelajaran Berdiferensiasi Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu cara berpikir yang sangat penting tentang proses belajar mengajar pada abd ke-21 ini. Ia bukanlah sebagai sebuah tambahan dalam pengajaran, melainkan sebagai sebuah persfektif dan filosofi yang membentuk kurikulum, perencanaan, pembelajaran, penilaian dan manajemen kelas. Dalam konteks ini, pada masa sekarang ini, guru diharapkan memiliki sifat responsif terhadap kebutuhan siswa yang beragam di kelasnya.


Diferensiasi adalah praktik menyesuaikan kurikulum, strategi mengajar, strategi penilaian, dan lingkungan kelas dengan kebutuhan semua siswa. Kelas yang berdiferensiasi memberikan jalur yang berbeda bagi siswa untuk mendapatkan isi, untuk memproses informasi dan ide-ide, serta untuk mengembangkan produk/ hasil belajar yang menunjukkan sejauh mana pemahaman yang diperoleh siswa. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu solusi guru dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa yang berbeda—beda.Perbedaan tersebut sebagai ragam dari keunikan yang mereka miliki seperti: Jenis kelamin, Budaya, Tingkatan kognitif, Kemampuan, Inteligensi, Gaya belajar, Bahasa, dan Minat. 


Para orang tua menggantungkan harapan agar para siswa diberikan kesempatan belajar yang bersifat unik/ khas dan personal sesuai dengan perbedaan yang ada pada siswa. Inilah tantangan bagi guru untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat mengakomodir rentang perbedaan yang ada pada setiap siswa.


Ada 3 strategi yang kita harus perhatikan dalam pembelaaran berdiferensiasi yaitu:
1.    Konten
Dalam strategi ini guru harus memperhatikan kesiapan murid yang berupa rangsangan kepada murid berupa tantangan dan pertanyaan-pertanyaan mengenai pemahaman ide. Lalu minat, contohnya pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia pada mengarang berbagai teks narasi topik yang disukai murid. Selanjutnya adalah profil belajar murid disini murid disuguhi gaya belajar visual yang diberikan dlm bentuk gambar/ materi audio.
2.    Proses
Dalam strategi ini guru mempersiapkan bagaimana murid memahami informasi, kesiapan belajar individu atau klompok, dan yang terakhir adalah berapa banyak bantuan dari guru untuk murid  dengan bentuk pertanyaan memandu.
3.    Produk
Produk dalam hal ini merupakan tagihan apa yang kita harapkan dari murid/ hasil pekerjaan murid yang di tunjukan kepada guru, berupa: berbentuk karangan, berbentuk hasil tes, presentasi diskusi, pertunjukan, pidato, rekaman, diagram. yang kesemuanya itu harus mencerminkan pemahaman murid dan tujuan pembelajaran yang di harapkan.


Langkah awal sebelum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah melakukan pemetaan kebutuhan di kelas. Pemetaan kebutuhan itu dapat di golongkan menjadi:
1.   Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Minat: Murid memiliki minat yang berbeda. Dalam proses belajarnya,murid dapat menyesuaikan topik dengan minat mereka masing-masing.
2.    Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar (Readiness)
Dalam contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan kesiapan belajar murid.
3. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar Murid: murid dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup
Dalam contoh di sini, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangkan perbedaan gaya belajar.


Pemetaan pemenuhan kebutuhan ini sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi hal yang menjadi harapan siswa dalam belajar dan juga sebagai persiapan awal guru dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan keragaman yang ada dalam kelas tersebut. 
Dilanjutkan dengan menggabungkan : (1) konten — masukan, apa yang dipelajari murid; (2) proses — bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi; dan (3) produk — keluaran, atau bagaimana murid menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.


Dengan membedakan ketiga elemen ini, guru menawarkan pendekatan berbeda terhadap apa yang dipelajari murid, bagaimana mereka mempelajarinya, dan bagaimana mereka menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Kesamaan dari pendekatan yang berbeda ini adalah bahwa semuanya dibuat untuk mendorong pertumbuhan semua murid dalam usaha mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan untuk memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran baik untuk kelas secara keseluruhan maupun untuk murid secara individu.


Selanjutnya Lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran yang berdiferensiasi. Learning Community/ Komunitas Belajar yang semua anggotanya pembelajar (saling dukung lingkungan belajar antara guru dengan murid). Maka pemenuhan kebutuhan belajar murid akan mencapai hasil belajar yang optimal.


Pembelajaran berdiferensiasi sangat erat kaitannya dengan apa yang sudah menjadi tujuan utama para guru yaitu menuntun anak-anak murid sesuai dengan minat dan bakat mereka yang berbeda, menumbuhkan motivasi intrinsik para murid untuk lebih bersemangat dalam kegiatan belajar mereka, sehingga karakter baik pun akan terbentuk menuju karakter profil pelajar pancasila dan juga pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang menghamba pada anak sesuai dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara.


Syarifuddin, S.Pd., M.Pd.
Guru SD Inpres 12/79 Cinennung Kabupaten Bone
CGP Bone Angkatan 1

Posting Komentar

0 Komentar